Jumat, 28 Maret 2014

Contoh Karya Ilmiah "Kunyit sebagai Indikator Alami Pendeteksi Boraks"

                    Bagi kalian-kalian yang lagi bingung mengerjakan tugas bahasa indonesia khususnya untuk membuat karya ilmiah. Ini nih Contoh karya ilmiah sederhana  yang mudah-mudahan dapat membantu.


COVER

Tugas Karya Ilmiah
Kunyit sebagai Indikator Alami Pendeteksi Boraks


Disusun
oleh:

Nama    : Triana Afriani. HE
NIS       : 11054
Kelas    : XI IPA 2
Guru Pembimbing: Mun Mutiara S, Pd

Dinas Pendidikan SMA Negeri 1 Kayuagung
Semester Genap Tahun Ajaran 2013-2014


KATA PENGANTAR

Kata Pengantar
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, saya diberikan kemudahan dalam menyelesaikan tugas karya ilmiah ini tepat pada waktu yang ditargetkan dan diharapkan. Karya ilmiah ini merupakan karya ilmiah yang baru pertama kali saya buat. Tema yang dibahas pada karya ilmiah bukan merupakan hasil penelitian maupun pengamatan saya melainkan hasil penelitian atau pengamatan orang lain yang saya bahas dan bagi baik kepada teman-teman maupun kepada Bapak/ Ibu guru dalam bentuk sebuah karya ilmiah.
Karena ini merupakan karya ilmiah pertama yang saya buat tentunya saya minta maaf apabila terjadi kesalahan yang mungkin pada saat itu saya ketahui maupun tidak saya ketahui, percayalah bahwa semaksimalkan mugkin  saya telah mencoba untuk meminimalkan kesalahan dalam pengetikan maupun penggunaan bahasa Indonesia yang tepat dan benar pada karya ilmiah ini. Tema dan isi karya ilmiah ini mungkin tidaklah asing lagi bagi kita para pelajar maupun pengajar. Kunyit dan fungsinya sebagai indikator alami pada percobaan telah kita ketahui sejak kita duduk  di bangku sekolah menengah pertama, sedangkan untuk zat berbahaya yang akan dideteksi nanti juga sudah menjadi rahasia umum di khalayak ramai sejak dulu di masa milenium ini, zat berbahaya yang dimaksud tersebut adalah Boraks.
Sebelum saya memutuskan judul untuk karya ilmiah ini, saya telah mencoba membuktikan kebenarannya, sehingga ketika karya ilmiah ini telah jatuh di tangan pembaca, isi yang ada di dalamnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jadi, bagi teman-teman sekalian yang di kemudian hari ingin menjadikan karya ilmiah ini sebagai sumber ataupun penunjang pada proses belajar tidak perlu takut dan repot-repot lagi membuktikannya. Ya... tetap saja kembali lagi saya ingatkan ini sangat mudah dipraktekkan di rumah, sehingga ketika kita dihadapkan pada makanan yang berpotensi mengandung zat berbahaya seperti boraks kita dapat mebuktikannya secara langsung. Lebih-lebih kunyit merupakan bumbu dapur yang biasa ada di rumah-rumah, dan sangat mudah di dapatkan serta ditanam di tanah negeri rempah-rempah yang sangat kita cintai ini.
Tanpa adanya izin dari Tuhan Yang Maha Esa, serta partisipasi guru pembimbing, dan teman-teman (di sekolah maupun di sosial media), apa yang saya tulis ini tidaklah akan berarti, oleh karena itu saya ucapkan Terimakasih yang sebesarnya kepada-Nya dan tentu saja kepada guru pembimbing dan teman-teman sekalian. “Kalau bisa hidup lebih baik dan mandiri, kenapa tidak?”. Atas perhatiannya, sekali lagi saya ucapkan Terimakasih.
         Kayuagung,

         Triana Afriani. HE


DAFTAR ISI

Daftar Isi:
Kata Pengantar     ..........................................................................................................................    i
Daftar Isi     ....................................................................................................................................     ii
Bab I     Pendahuluan     ...............................................................................................................     1
              I.     1   Latar Belakang     ......................................................................................................................      1
              I.      2  Rumusan Masalah     ......................................................................................................     1
              I.      3  Tujuan     .......................................................................................................................      1
Bab II     Landasan Teori     ........................................................................................................  2-6
           II.     1   Kunyit     ........................................................................................................................ 2-5
           II.     2   Boraks     ........................................................................................................................ 5-6
Bab III    Metodologi Penelitian     .............................................................................................     7
        III.     1  Metode Deskriptif     .......................................................................................................     7
        III.     2  Populasi dan Sample     ...................................................................................................     7
Bab IV    Pembahasan    ..............................................................................................................     8
Bab V     Komentar dan Saran     ..............................................................................................       9
           V.     1  Komentar     ...................................................................................................................     9
           V.     2  Saran     ..........................................................................................................................     9
Daftar Pustaka/ Sumber Internet     ...........................................................................................   10
Lampiran     ..................................................................................................................................    11

Bab I
Pendahuluan
I.     1     Latar Belakang
Maraknya penggunaan zat kimia berbahaya pada pembuatan makanan, membuat saya mencari-cari bagaimana cara agar setidaknya kita sebagai konsumen yang sama sekali tidak memilki kemampuan di bidang tekhnik kimia maupun farmasi ini dapat maembedakan makanan yang tidak mengandung zat kimia berbahaya (seperti boraks) dengan cara yang lebih cepat, praktis, dan ekonomis tanpa harus melakukan percobaan terlebih dahulu di laboratorium.
Pada dasarnya penggunaan zat berbahaya seperti yang dikatakan sebelumnya ditujukan agar menunjang kualitas bahan konsumsi. Akan tetapi, kualitas kandungan gizi makanan yang seharusnya menjadi hal utama yang harus diperhatikan malah dikesampingkan. Para podusen hanya memikirkan kualitas tampilan yang mana pada kenyataannya makanan yang memiliki tampilan menarik dapat mengundang minat beli konsumen. Hal seperti itu seharusnya tidak menjadi masalah, akan tetapi dalam menunjang kegiatan produksinya para produsen telah melanggar aturan. Mereka menggunakan zat-zat berbahaya yag seharusnya digunakan untuk kebutuhan pengobatan dan produksi tekstil menjadi bahan pelengkap pada pembuatan produk makanannya. Oleh karena itu, diharapkan karya ilmiah ini dapat mengurangi pengkonsumsian pada makanan berbahaya tersebut  dengan tujuan menyadarkan para produsen nakal, bahwasanya produk yang berkualitas bukan terletak pada tampilannya saja melainkan pada kandungan gizi yang ada di dalamnya.

I.     2     Rumusan Masalah
§   “Bagaimana cara kunyit mendeteksi makanan yang mengandung boraks secara cepat, praktis, dan ekonomis?”
Setelah mengetahui prosesnya akan lebih baik lagi jika kita tahu,
§   “Apa  tujuan dari percobaan (Kunyit sebagai Indikator Alami Pendeteksi Boraks ini)?”

I.     3     Tujuan
§   Agar kita dapat menjadi konsumen cerdas (cerdas dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi)
§  Menguragi maraknya penggunaan zat-zat kimia pada makanan (dengan kurangnya permintaan diharapkan adanya kesadaran produsen dalam memproduksi makan yang lebih sehat)
§  Mengurangi persentase pertumbuhan penderita kanker karena zat kimia.

Bab II
Landasan Teori
  II.     1   Kunyit
A.           Mengenal Kunyit
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa atau Curcuma domestica) tergolong dalam kelompok jahe-jaheanZingiberaceae. Dengan Klasifikasi sebagai berikut: 
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan) 
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) 
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji) 
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) 
Kelas               : Liliopsida (berkeping satu / monokotil) 
Sub Ke            las        : Commelinidae 
Ordo                : Zingiberales 
Famili              : Zingiberaceae (suku jahe-jahean) 
Genus              : Curcuma 
Spesies            : Curcuma longa L
Kunyit dikenal di berbagai daerah dengan beberapa nama yang berbeda, seperti: turmeric di Inggris, kurkuma di Belanda, serta kunyit di Indonesia dan Malaysia. Kunyit termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar. Adapun kandungan yang terdapat dalam kunyit, yaitu:
ü Kurkumin dan desmetoksikumin 10%.
ü Bisdesmetoksikurkumin 1-5%.
ü Minyak atsiri yang terdri dari : keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil.
ü Kunyit juga mengandung lemak sebanyak 1 -3%, karbohidrat sebanyak 3%, protein 30%, pati 8%, vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.

B.     Jenis-Jenis Kunyit dan Masing-Masing Fungsinya
-       Kunyit Kuning
Kunyit kuning merupakan jenis kunyit yang biasa beredar di masyarakat. Adapun kunyit kuning memiki fungsi, sebagai berikut:
§  Kunyit bermanfaat sebagai obat penghilang rasa gatal pada kulit seperti terkena ulat bulu / gigitan serangga
§  Kunyit mengandung antiseptik dan antibakteri alami, berguna sebagai anti inveksi luka biasa mau pun luka bakar.
§  Kombinasi kembang kol dan kunyit telah terbukti mencegah kanker prostat
§  Mencegah kanker payudara
§  Kunyit mampu mencegah kanker kulit
§  Kunyit bermanfaat mengurangi risiko leukemia.
§  Kunyit bermanfaat sebagai anti racun secara alami.
§  Kunyit mampu mencegah dan memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer
§  Kunyit mampu mencegah metastasis dari terjadinya berbagai bentuk kanker.
§  Kunyit bermanfaat sebagai obat anti-inflamasi tanpa efek samping.
§  Dapat memperlambat perkembangan multiple sclerosis.
§  Dapat membantu dalam metabolisme lemak dan membantu dalam manajemen berat badan.
§  Sebagai pengobatan untuk depresi.
§  Kunyit dapat dimanfaatkan sebagai pengobatan alami untuk arthritis dan rheumatoid arthritis.
§  Kunyit bermanfaat dalam pengobatan kanker pankreas.
§  Kunyit mampu menghentikan pertumbuhan pada tumor.
§  Kunyit dapat mempercepat penyembuhan luka

-       Kunyit Putih
            Nama umum kunyit putih adalah temu mangga dan kunir putih, sedanngkan nama ilmiahnya Curcuma alba. Kunyit putih sudah sangat terkenal sebagai tanaman obat sejak dulu sekali. Bangsa kunyit putih adalah temu lawak, temu giring, temu hitam, dan lain-lain. Bangsa kunyit putih tersebut merupakan kelompok rimpang jamu yag sudah dipergunakan oleh nenek moyang kita. Ternyata di China juga cukup dikenal bahkan dalam farmakologi China dan pengobatan tradisional lain disebutkan bahwa tumbuhan ini memiliki sifat: menghentikan pendarahan, anti inflamasi, dan menambah nafsu makan.
Hasil penelitian menunjukkan tanaman ini bersifat antineoplastik (merusak pembentukan ribosom pada sel kanker atau menghambat pertumbuhan sel kanker). Bagian yang digunakan adalah rimpang dan daun. Kandungan pada rimpang dan daun Kunyit Putih antara lain mengandung saponin, dan polifenol, sedangkan daunnya mengandung polifenol. Berikut ini merupakan fungsi dari kunyit putih:
§  Bermanfaat sebagai pelancar susah buang air besar
§  Menghambat perkembangan sel kanker.
§  Merapatkan organ kewanitaan.
§  Mencegah kepuithan pada organ wanita
§  Memperkuat syahwat.
§  Sebagai penurun panas demam
§  Mengobati sakit sesak napas / asma
§  Mengobati penyakit radang saluran pernapasan
§  Bermanfaat sebagai antitoksin
§  Membantu mengurangi lemak pada perut.
§  Meningkatkan nafsu makan.
§  Dapat digunakan sebagai antioksidan.
§  Bermanfaat untuk mengobati demam, masuk angin, kembung

-       Kunyit Hitam
Kunyit Hitam adalah sejenis kunyit yang jarang di temui dan mempunyai nilai yang sangat tinggi di dalam perobatan mistik (alam Jin). Di India kunyit ini di tanam secara komersial karena mengandung nilai perobatan yang tinggi dalam perobatan AYURVEDA. Untuk mengenali kunyit hitam, kita dapat memeperhatikan ciri-ciri berikut:
ü Rupa yang sama seperti kunyit biasa tetapi rizomnya yang hitam gelap, jika cukup matang.
ü Jika masih muda warnanya unggu gelap.
ü Daunnya di sebelah belakang bertulangkan warna hitam.
ü Warna akarnya coklat jernih jika masih muda.
Cara pembiakan dan penjagaan kunyit hitam: walaupun cara pembesaran dan penanaman sama dengan kunyit biasa, kunyit ini memerlukan penjagaan yang rapi dan sangat rumit, yaitu:
ü Tanahnya mesti bercampur dengan pasir dan memerlukan kawasan yang redup dan air yang cukup tetapi jangan terlalu banyak air.
ü Kunyit ini bercambah dalam masa yang sangat lama dan kadang kala selama 3 bulan baru bercambah.
Adapun kunyit hitam berfungsi untuk:
§  Untuk menyuburkan kandungan
§  Sebagai obat cacingan
§  Mengobati sakit ambeien
§  Mengurangi rasa nyeri haid pada wanita
§  Membersihkan darah setelah melahirkan
§  Untuk batuk
§  Untuk meningkatkan stamina
§  Menambah nafsu makan
§  Obat untuk mengatasi air kemih mengandung darah
§  Menetralkan racun dalam tubuh
§  Untuk penyakit kulit ringan
§  Asma
§  Untuk sariawan

Dari sekian banyak manfaat kunyit sebagai tanaman obat,ternyata kunyit juga bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi tubuh bila digunakan dengan cara yang kurang baik.
Berikut beberapa efek samping yang bisa diakibatkan oleh tanaman kunyit bagi tubuh kita :
1. Menyebabkan Gangguan Lambung 
Bila kita mengkonsumsi kunyit untuk jangka waktu yang lama.bisa mengakibatkan tergangguna lambung kita karena diakibatkan oleh sifat pedas yang dimiliki oleh kunyit.
2. Menimbulkan rangsangan pada rahim. 
Bagi para wanita hamil dan menyusui agar lebih berhati – hati dalam menkonsumsi kunyit.Penggunaan kunyit yang telalu banyak dapat menstimulasi rahim yang dapat mendorong aliran menstruasi.
3. Susah diserap tubuh 
Zat-zat yang terkandung dalam kunyit cenderung sudah diserap oleh tubuh kita sehingga tubuh kurang mendapatkan manfaat yang maksimal dari kunyit ini.
4. Pendarahan kunyit
Memiliki fungsi sebagai penghambat penggumpalan trombosit sehingga bisa membantu mencegah penggumpalan darah, tapi karena sifat ini kunyit juga bisa memicu terjadinya pendarahan bila dosis yang digunakan terlalu berlebihan.
5. Kunyit bisa menurunkan efek kemoterapi
Hasil penelitian menyebutkan bahwa kunyit kemungkinan memiliki efek terhadap kemoterapi,sehingga disarankan bagi anda yang sedang menjalankan kemoterapi untuk tidak menggunakan suplemen kunyit.

  II.     2   Boraks
A.           Mengenal Boraks
Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq. Boraks merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air. Boraks merupakan garam Natrium (Na BO 10HO) yang banyak digunakan dalam berbagai industri non pangan khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Gelas pyrex yang terkenal dibuat dengan campuran boraks. Boraks sejak lama telah digunakan masyarakat untuk pembuatan gendar nasi, kerupuk gendar, atau kerupuk puli yang secara tradisional di Jawa disebut “Karak” atau “Lempeng”. Disamping itu makanan yang menggunakan boraks terasa lebih kenyal dan lembut sehingga boraks juga digunakan untuk industri makanan seperti dalam pembuatan mie basah, lontong, ketupat, bakso bahkan dalam pembuatan kecap. Pemerintah telah melarang penggunaan boraks sebagai bahan makanan per Juli 1979, dan dimantapkan melalui SK Menteri Kesehatan RI No. 733/ Menkes/ per/ IX/ 1988.

B.            Boraks pada Bakso
Pemakaian boraks untuk memperbaiki mutu bakso sebagai pengawet telah diteliti pada tahun 1993. Di DKI Jakarta ditemukan 26% bakso mengandung boraks baik di swalayan, pasar tradisional dan pedagang makanan jajanan. Pada pedagang bakso dorongan ditemukan 7 dari 13 pedagang menggunakan boraks dengan kandungan boraks antara 0,01 – 0,6 %. Selain itu digunakan tawas yang dilarutkan dalam 2 gram/liter air tersebut digunakan untuk merebus bakso untuk mengeringkan dan mengeraskan permukaan bakso. Beberapa pengolah bakso menggunakan TiO yaitu zat kimia yang disebut Titanium dioksida untuk menghindari warna bakso yang gelap.

C.           Dampak Buruk Boraks pada Tubuh
Mengkonsumsi boraks dalam makanan tidak secara langsung berakibat buruk, namun sifatnya terakumulasi (tertimbun) sedikit demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis, sehingga sekitar beberapa tahun ke depan akumulasi dari pengkonsumsian zat boraks tersebut dapat menyebabkab kanker yang mana sampai saat ini masih sulit disembuhkan. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga dapat diserap melalui kulit. Boraks yang terserap dalam tubuh dalam jumlah kecil akan dikeluarkan melalui air kemih dan tinja, serta sangat sedikit melalui keringat. Boraks bukan hanya menganggu enzim-enzim metabolisme tetapi juga menganggu alat reproduksi pria. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, dan hilang nafsu makan.




Bab III
Metodologi Penelitin
III.       1  Metode Deskriptif
Adapun isi dari karya ilmiah ini berupa bukan angka (kalimat).

III.        2  Populasi dan Sample
A.           Observasi (pengamatan)
Dalam merangkum karya ilmiah ini terlebih dahulu sudah dilakukan percobaan pendeteksian kandungan boraks pada makanan dengan kunyit. Untuk memperjelas cara kerjanya perhatikan prosedur percobaan di bawah ini!
Alat dan Bahan:
ü  Beberapa ruas kunyit yang tua (berwarna kuning tua)
ü  Parutan
ü  Sample makanan (bakso, nudget, mie basah, kecap)
Langkah Kerja:
1)      Ambillah beberapa ruas kunyit.
2)      Cucilah bersih kemudian parut dan peras parutan kunyit tersebut untuk mendapatkan sari kunyit asli. ingat tidak perlu ditambahkan air.
3)      Untuk mempermudah percobaan, haluskanlah terlebih dahulu sample-sample makanan yang ingin dideteksi kandungan boraksnya.
4)      Kemudian, untuk mengetahui kadar boraks, teteskan beberapa tetes sari kunyit tersebut ke masingg-masing sample makanan yang akan diuji.
5)      Apabila sample makanan mengandung boraks, maka warnanya akan berubah dari warna aslinya menjadi warna coklat atau merah bata.

B.            Dokumentasi
Untuk mempermudah mendalami isinya, karya ilmiah ini telah dilengkapi gambar-gambar perkenalan. Seperti: kunyit, boraks, dan contoh-contoh makanan yang biasa dijadikan sample percobaan.

C.           Studi Pustaka
Dalam melengkapi isinya, karya ilmiah ini ditunjang dari berbagai  sumber baik dari buku maupun internet.


Bab IV
Pembahasan
Masalah (I):
“Bagaimana cara kunyit mendeteksi makanan yang mengandung boraks secara cepat, praktis, dan ekonomis?”
Pembahasan (I):
Kunyit memang sangat bermanfaat dalam mendeteksi boraks secara sederhana, praktis, dan cepat. Kunyit yang memiliki kandungan utama kurkuminoid yang mana kurkuminoid tersebut tersusun oleh kurkumin dengan rumus molekul C₁₂HO, yang mana pada penjelasan diatas telah dinyatakan sebagai zat warna pada kunyit. Merupakan penyebab tangan kita menjadi kuning ketika kita memotong atau memarut kunyit. Nah, cara kunyit mendeteksi boraks pada penjelasan ini tidak keluar dari kandungan zat warna yang dimilikinya. Kunyit yang identik memiliki warna kuning atau orange ini apabila bertemu dengan boraks akan berubah warna menjadi lebih merah dan gelap dari sebelumnya. Sehingga perubahan warna inilah yang akan menjadi patokan kita  dalam meneliti makanan-makanan yang diduga mengandung bahan makanan (boraks) yang tidak semestinya digunakan.

Masalah (II):
“Apa  tujuan dari percobaan Kunyit sebagai Indikator Alami Pendeteksi Boraks tersebut?”
Pembahasan (II):
            Adapun percobaan Kunyit sebagai Indikator Alami Pendeteksi Boraks ini, bertujuan untuk:
§   Menciptakan generasi konsumen cerdas (cerdas dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi).
§  Menguragi maraknya penggunaan zat-zat kimia pada makanan (dengan kurangnya permintaan diharapkan adanya kesadaran produsen dalam memproduksi makan yang lebih sehat).
§  Mengurangi persentase pertumbuhan penderita kanker karena zat kimia.




Bab V
Komentar dan Saran
V.            1 Komentar
Memproduksi makanan dan memasarkannya (menjualnya) merupakan salah satu hal yang mulia, karena degan memproduksi makan kita telah membantu mereka yang mungkin memiliki halangan atau ketidak-mampuan di bidang tersebut. Akan tetapi, hal mulia tersebut malah akan berubah menjadi masalah yang menimbulkan petaka bagi konsumen. Apabila produsen melakukan hal-hal curang dalam memproduksi makan-makanan atau minum-minuman yang dijualnya.

V.            2 Saran
Sebaiknya produsen atau penjual tidak menambahkan zat-zat berbahaya pada makan-makanan atau minum-minuman yang dijualnya hanya karena untuk menambah nilai jual pada tampilan makanan atau minuman yang dijual, karena apabila zat-zat berbahaya itu terakumulasi (dalam jangka panjang) di dalam tubuh akan menyebabkan kanker bagi konsumen atau pembeli yang mengkonsumsinya. Percayalah saya yakin bahwa kejujuran dan kerja keras adalah kunci sukses. Oleh karena itu, berjualanlah dengan jujur dan kerja keras jika yang anda inginkan adalah kesuksesan. Terimakasih.


Daftar Pustaka:
Riandini , Nursanti. 2008. Seri Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari: Bahan Kimia dalam Makanan
dan Minuman. Bandung: Shakti Adihulung.
Ningsih, Sri Rahayu, dkk. Sains Kimia SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Bumi Aksara.


Sumber Internet:
http://kunyitasammaniserika.blogspot.com/2013/07/jenis-jenis-kunyit-dan-manfaatnya.html



Lampiran







Gambar 1.0 Kunyit









Gambar 1.1 Kunyit hitam









Gambar 1.2 Kunyit putih









Gambar 1.3 Kunyit kuning









Gambar 2.0 Boraks









Gambar 2.1 Mie basah (makanan yang mengandung boraks)









Gambar 2.2 Bakso (makanan yang mengandung boraks)

2 komentar:

  1. terimakasih ats postinganny. Membantu sekali...

    BalasHapus
  2. mengapa perubahan wananya merah kenapa tidak biru. apakah yang menyebabkan itu ? terimakasih

    BalasHapus